Tanggapan atas
pesan yang sedang dibaca bisa dilakukan melalui sarana pengiriman
pesan yang ada di bagian bawah.
PESAN DAN TANGGAPAN :
Survei tentang Super Computer ataupun Cluster Computer di Indonesia
Oleh : Sugeng Rianto
Senin, 6 Juni 2005 (07:38 WIB) dari IP 202.153.239.16
Mohon bantuannya, saya sedang mencari informasi tentang Super Computer ataupun Cluster Computer di Indonesia.
Informasi yang saya butuhkan adalah seperti berikut :
1. Tahun Dibuat/ dibangun
2. Spesifikasi sistem
3. Institusi/lokasi beserta jumlah staffnya
4. Sumber dana pembangunan
5. Apakah memiliki Situs yang bisa dikunjungi
6. Subyek pemakaian
7. Siapa saja Penggunanya
8. Seberapa jauh pemakaiannya terhadap kemampuan yang dimiliki
9. Informasi lain yang mungkin penting untuk disampaikan
Informasi tersebut akan kami pergunakan untuk melengkapi survey paper yang insya Allah akan disampaikan di APAC05 Queenland Australia. Siapa tahu dari paper itu selanjutnya ada yang tertarik untuk menyumbangkan dana ataupun investasi supercomputer/ cluster di Indonesia.
Re: Survei tentang Super Computer ataupun Cluster Computer di Indonesia
Oleh : L.T. Handoko
Senin, 6 Juni 2005 (07:40 WIB) dari IP 202.153.239.16
Pak Sugeng,
Berikut informasi dari grup saya :
Seperti pernah diinformasikan dahulu saat WCS-2K4, kami mengelola dedicated cluster yang dinamakan Public Cluster. Informasinya :
1. Tahun dibuat :
2004 - sekarang (masih terus ada upgrade dan ekspansi)
2. Spek :
Sisitem operasi Linux
Paket 1 : 8 x P4 2GHz - RAM 1Gb - no HDD
Paket 2 : 4 x 486
Paket 3 : 4 x P4HT 3GHz - RAM 2Gb - HDD 40Gb
3. Institusi :
Pusat Penelitian Fisika (jumlah staf permanen total 150-an),
tapi yang terkait dengan komputasi hanya 3 staf permanen.
4. Sumber dana :
saweran + DIP Kompetitif LIPI
5. Situs :
http://www.cluster.lipi.go.id
6. Subyek pemakaian :
Apa saja, mulai dari belajar sampai fluida dan kalkulasii lattice QCD
7. Pengguna :
Umum, tapi saat ini didominasi grup dan mahasiswa terkait.
8. Seberapa jauh pemakaiannya terhadap kemampuan yang dimiliki :
Menurut saya belum optimal, karena sebagian besar baru mulai ;-)
9. Informasi lain :
a) Ditujukan untuk publik, tapi kendala utama adalah akses internet yang masih menumpang sehingga sering ada gangguan koneksi.
b) Saat ini node yang aktif baru sedikit, sehingga masih rebutan untuk pemakaian grup dan idealisme untuk publik. Tapi ke depan akan terus ditambah sampai kapasitas maksimal 45 node.
Tetapi toh peningkatan kebutuhan dan kemampuan untuk memakai juga perlu waktu, jadi pas dengan hukum Moore. Daripada langsung investasi 45 node saat ini, jauh lebih efisien kalau di-ekspansi perpaket sesuai dengan kebutuhan dan sekaligus bisa selalu menyediakan paket dengan spek terbaik. Kalau dipasang 45 node P4HT 3 GHz sekarang, selain mahal 3-5 tahun lagi khan sudah jadi banyolan, dan saya yakin belum ada yang bisa dan perlu memakai...;-). Tetapi yang jelas infrastruktur sistem dan kontrol sudah siap menampung jumlah node maksimum, alias tinggal colok saja setiap mau nambah...
Kalau mau menarik "investasi" di Indonesia untuk beginian, saya pikir yang paling realistis adalah mencari sub-kontrak kalkulasi kecil yang bisa dilakukan di Indonesia. Kalau investasi infrastruktur saja saya kira tidak ada justifikasinya buat mereka dilakukan di Indonesia ;-(. Di negara maju mereka khan punya banyak beginian, tapi biasanya untuk "preliminary study" mereka kesulitan SDM dan booking tempat di fasilitas mereka yang sudah di-full-book untuk komputasi besarnya selama bulanan. Inilah yang kita jadikan target. Semacam ini juga yang saya sedang rintis untuk turut serta di kolaborasi lattice QCD dengan JQCD di KEK Jepang. Jadi yang dijual sebaiknya kontennya, khan cluster itu hanya alat. Meski nanti dari kolaborasi itu kita bisa pakai untuk melengkapi alat.
Ke depan, kalau bandwith di Indonesia sudah murah dan reliable, grup kami ingin membuat semacam IndoGRID. Kalau sudah ada koneksi misalnya minimal 1 Gbps ke cluster kita, baru bisa langsung "jualan" cluster kita sebagai salah satu node dari kolaborasi dengan luar (eksperimen / teori). Tapi untuk sampai kesitu, mulai sekarang kita harus mempersiapkan diri dengan knowledge dan skill, ini yang kita belum ada ! Seperti pengalaman grup saya dengan cluster. Kalau hanya membuat cluster banyak sekali yang bisa, tapi kalau bicara konten NOL besar. Padahal justru knowledge dan skill untuk program paralel itu yang penting dan bisa dijual, khususnya untuk orang fisika.... Karena itu dalam jangka pendek saya memprogramkan di grup saya ada yang mendalami program paralel, baik paralel murni maupun Grid dengan fluida sebagai kasusnya. Untuk memperoleh skill Grid, saya rencana membuat Grid-2-an dengan lembaga sekitar di Serpong memakai wireless 10Gbps.
Salam,
--
L.T. Handoko