Artikel-artikel populer :
IBM Melacak Wabah Penyakit Lewat Komputasi Baru
Eko
Para ilmuwan dari IBM bekerja sama dengan Universitas John Hopkins dan Universitas California, San Fransisco (UCSF), mencoba memerangi penyakit menular secara real-time. Fokus dari kerjasama ini adalah membantu mendeteksi wabah malaria dan demam berdarah yang terjadi secara global.
Penyakit malaria dan demam berdarah ditularkan ke manusia melalui transmisi dari serangga penghisap darah, semacam nyamuk dan kutu.
Penyakit ini dulu dianggap terbatas secara geografis pada wilayah tropis. Hanya saja perkembangan transportasi, perdagangan dan perubahan cuaca global memungkinkan serangga untuk membawa penyakit tersebut melintasi perbatasan.
Para ahli bergantung pada simulasi penyakit dan vaksin untuk menentukan penyebaran infeksi secara global. Sebelumnya simulasi semacam ini dilakukan dalam sistem tertutup dan butuh tahunan untuk menghasilkan kumpulan data yang efisien, karena kurangnya daya pengolahan yang dimiliki oleh komputer.
Pendekatan semacam ini menyebabkan perkembangannya menjadi terlalu lambat untuk merespon suatu peristiwa penyebaran virus yang mempengaruhi populasi dunia dalam hitungan hari atau minggu.
Menggunakan model penyakit yang ada, para ilmuwan dari John Hopkins, UCSC dan IBM mengembangkan model baru. Para ilmuwan mencoba mengkombinasikannya dengan analisa populasi, algoritma pola penyebaran penyakit dan kekuatan pengolahan komputer modern untuk menghasilkan model, sehingga dapat memprediksi suatu peristiwa dengan cepat.
Apa yang dikembangkan oleh IBM bekerja-sama dengan pihak lain dapat diakses melalui Yayasan Eclipse. Alat yang mereka kembangkan tersedia secara gratis dan terbuka untuk setiap peneliti dan ilmuwan.
Keterbukaan ini memberikan fasilitas dalam pengembangan model matematika terapan yang digunakan dalam bidang kesehatan. Alat ini dapat menyediakan model yang fleksibel melibatkan populasi yang luas, interaksi yang terjadi antar penyakit dan pemahaman yang lebih baik mengenai penyebaran penyakit.
Selain itu para ilmuwan yang bekerja pada proyek ini menuliskan hasil kerja mereka dalam bentuk jurnal Malaria dan Teori Biologi.
Sumber : CentroOne, 2 Oktober 2013