Artikel-artikel populer :
Wolram Alpha, pendekatan baru mesin pencari
Gombang Nan Cengka
Apa lagi setelah Google? Bila Anda masih tidak puas dengan fungsi mesin pencari terbesar tersebut buat mencari informasi Anda mungkin akan ingin mencoba alternatif lain. Sayangnya, meskipun perusahaan lain Yahoo atau Microsoft juga mencoba menawarkan layanan pencarian informasi, tidak banyak perbedaan atau keunggulan mereka dibandingkan dengan Google.
Wolfram Alpha, mesin pencari yang ditukangi oleh ilmuwan dan matematikawan Inggris Stephen Wolfram, menawarkan pendekatan lain yang merupakan angin segar.
Dari segi fungsionalitas, Wolfram Alpha memang tidak bisa menggantikan mesin pencari tradisional. Berbeda dengan Google, Yahoo atau Windows Live Search yang mengembalikan situs-situs lain sebagai jawaban dari kata kunci mesin pencari, Wolfram Alpha mencoba menjawab pertanyaan itu sendiri. Hasil dari pencarian biasanya dilengkapi dengan tabel, peta, diagram atau grafik yang mencoba menjelaskan lebih lanjut permasalahan yang diajukan.
Komputasi pengetahuan
Menurut kata-kata Stephen Wolfram sendiri, produknya lebih cocok disebut sebagai “mesin pengetahuan komputasional”. Menurut salah satu posting blog-nya, Stephen Wolfram menyebutkan bahwa lewat produk barunya ini dia mencoba mewujudkan keinginan manusia ketika komputer pertama dibuat. Pada saat itu orang menyangka bahwa kita cukup mengajukan pertanyaan faktual kepada komputer, dan kita akan langsung diberi jawaban. Kenyataannya pada saat ini komputer belum dapat berperilaku seperti ini.
Di sisi lain, jaringan web saat ini telah mengumpulkan jutaan halaman teks dan informasi lainnya. Namun, menurut Wolfram “kita belum dapat mengomputasinya. Kita hanya dapat menjawab pertanyaan yang sudah diajukan sebelumnya. Kita dapat mencari, tapi tidak dapat menyimpulkan hal baru.”
Untuk mewujudkan mengomputasi pengetahuan ini Wolfram Alpha memanfaatkan basis data terstruktur yang dimilikinya, yang kemudian diolah dengan peranti lunak Mathematica. Bila mesin pencari lain biasanya hanya dapat menampilkan informasi yang tersedia bebas di web, Wolfram Alpha juga memanfaatkan kumpulan data yang sudah dilisensi, serta informasi offline.
Selain mengomputasi data dan menyimpulkannya, hal lain yang hendak dibidik Wolfram adalah kemampuan komputer untuk memahami pertanyaan yang diajukan dengan bahasa alamiah. Pada saat ini biasanya mesin pencari hanya dapat memahami kata kunci, ditambah dengan simbol-simbol atau operator logika.
Informasi kuantitatif
Karena disebut sebagai “mesin komputasi pengetahuan” bisa diperkirakan bahwa pertanyaan yang dapat dijawab dengan baik oleh Wolfram Alpha biasanya berkaitan dengan data dan angka.
Contoh yang paling mudah tentu saja pertanyaan yang berkaitan dengan matematika, sains atau teknik. Sebagai contoh, Wolfram Alpha dapat menjawab pertanyaan tentang kecepatan komet Halley, tekanan udara kota Jakarta, cuaca kota Bandung atau momentum relativistik partikel subatomik.
Namun, tidak berarti Wolfram Alpha hanya terbatas untuk keperluan ilmu eksakta.
Pengetahuan jenis lain juga dapat dicakup oleh Wolfram Alpha. Sebagai contoh kita juga dapat mencari tahu dengan cepat berapa GNP atau GDP suatu negara atau informasi terbaru tentang suatu perusahaan publik (sementara ini baru perusahaan Amerika Serikat).
Informasi yang lebih aneh juga bisa dihitung, misalnya berapa banyaknya orang bernama depan atau nama belakang tertentu. Namun, lagi-lagi data ini hanya tersedia untuk Amerika Serikat, dan data untuk nama yang tidak lazim di negara itu tidak akan tersedia.
Tak semua terjawab
Beberapa pertanyaan tidak dapat dijawab dengan memuaskan. Pertanyaan di bidang sains, teknik atau ekonomi menghasilkan informasi yang cukup terperinci, tetapi informasi di bidang seperti sastra atau sejarah masih minim.
Ada pula pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh Wolfram Alpha karena semata-mata memang tidak ada data. Sebagai contoh mesin tersebut dapat memberitahukan berapa produksi ikan Prancis dan Jepang, tetapi bila pertanyaan yang sama diajukan untuk produksi ikan Indonesia Wolfram Alpha tidak punya jawaban.
Seiring dengan bertambahnya informasi dalam basis data Wolfram Alpha kiranya layanan ini akan lebih mendekati tujuan awalnya: cara praktis untuk menjawab pertanyaan faktual.
Sumber : Bisnis Indonesia (30 Mei 2009)